Tiga Hafidz Kembar: Tak Perlu ‘Menghafal’ Al-Quran, Hanya Perlu Gulungan Kalender Ustadz YM

Posted by



lau ayatnya panjang dipotong dua, atau tiga bagian. Rata-rata 60 kali satu ayat diulang. Seperti perumpaan orang yang bolak-balik pada suatu tempat, tentu akan lebih hafal 60 kali dibanding yang hanya bolak-balik sebanyak 40 kali. Pohonnya ada di sini,a tong sampahnya ada di sini, kursinya di sini dan lainnya,” kali ini Mannan.

Rata-rata mereka menghafal satu halaman setengah jam. “Kalau kurang nempel kami nambahin lagi,” kata Ihsan. Ia mencontohkan misalnya Yaa Siin 60 kali, wal qur’aanil hakiim itu 60 kali.

“Satu halaman dibagi dua lagi, yang atas diulang 60 kali, setelah menempel, gantian yang bawah dibaca 60 kali. Setelah bagian bawah nempel, ulang lagi dari atas hingga ke bawah. Insya Allah tidak akan gampang lupa,” terang keduanya yang ditemui BersamaDakwah saat jeda syuting film layar lebar “Tausiyah Cinta” di Insan Cendekia Madani Boarding School, Serpong, Sabtu (16/5).

Bahkan, kata Ihsan, di Mesir ada yang satu ayat dibaca 400 kali. “Jadi mereka ketika disuruh menghafal alfatihah dari (ayat) paling bawah pun bisa, tapi kalau kita disuruh seperti itu belum tentu bisa.”

Mereka yang tinggal khusus di rumah Ustadz Yusuf Mansur itu mengaku talaqqinya tidak sering memang dengan ust. Yusuf Mansur, namun jika talaqqi dengan ustadz YM mereka akan mendapatkan sifat tegas, bahkan berupa cambukan.

“Cambukannya bukan marah. Namun untuk melecut kami agar benar hafalannya, tidak salah-salah. Cambukanya itu dengan kalendar yang digulung, tak hanya sebuah kalender tapi 10 kalendar yang digulung,” kata Ihsan yang lebih banyak bicara. Sementara si sulung kembar, Hannan, tidak ikut wawancara karena sedang persiapan syuting film.

“Kalendarnya pernah kita umpetin. Ustadz Yusuf Mansur pun akhirnya nyari sesuatu di dapur yang bisa dipakai untuk memukul,” imbuh Mannan.

Sekadar untuk diketahui, untuk membedakan mereka itu ternyata tidak sulit. Mannan, si tengah, agak lebih kecil postur tubuhnya, Ihsan ‘bungsu’ bertahi lalat dan Hannan posturnya agak gede karena paling senior dari tiga kembar tersebut.

Mereka menyarankan bagi penghafal al-Qur’an tidak ganti mushaf al-Qur’an, “Jangan ganti-ganti mushaf. Kalaupun ganti harus ganti yang sama. Kalau bisa bahasa Arab lebih enak, jadi runtun ceritanya kayak baca novel gitu,” kata Mannan. [IG: @paramuda/ BersamaDakwah]


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Belajar Dakwah Updated at: 03.20

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.